Jombang PERSADAPOSNEWS.COM,
Warga tiga Desa di kecamatan Kabuh melakukan demo di pabrik GRC Bord. Demo tersebut menuntut kepada manajemen pabrik agar secepatnya menuntas masalah ganti rugi akibat dari beroperasinya pabrik, yang mengakibatkan sawahnya tidak bisa ditanami lagi. Demo yang diikuti sekitar 75 orang ini dilakukan pada Senin (12/4/2021).
Selain itu warga tiga desa juga menuntut dipekerjakan di pabrik yang memproduksi papan semen ini, perbaiki Amdal dan jangan rusak lingkungan, warga minta diberi kontribusi atau CSR, dan jangan buat polusi serta buang limbah sembarangan. Warga juga membentangkan spanduk Pabrik GRC Board di tutup warga, yang dipasang di pabrik. Dan warga juga memblokade akses masuk pabrik. Sehingga Kapolsek Kabuh harus negosiasi dengan korlap aksi Cucuk agar warga tidak menutup jalan akses masuk ke pabrik.
Setelah berunding 15 menit warga membuka blokade dengan syarat perwakilan warga ditemui oleh manajemen pabrik GRC board Kabuh.
Menurut Ketua LSM LPHM Pandawa, pihaknya dan warga sudah beberapa kali melakukan negosiasi tetapi selalu gagal dan pabrik hanya janji janji belaka, tanpa ada penyelesaian.
“Hari ini kami dan warga desa Manduro, Pengampon dan Karangpakis melakukan aksi di pabrik GRC Board, untuk menagih janji pabrik kepada warga,” ujar Cucuk.
Setelah negosiasi dengan aparat kepolisian perwakilan warga tiga desa dan ketua LSM LPHM Pandawa di persilahkan masuk untuk menyampaikan tuntutan warga kepada pabrik GRC Board Kabuh.
Sekitar satu jam lebih perwakilan warga berunding dengan perwakilan manajemen pabrik. Setelah perwakilan warga keluar dari pabrik, awak media yang sudah menunggu dibawah terik matahari, bermaksud untuk wawancara dengan manajemen pabrik tetapi awak media tidak diperkenankan masuk menemui perwakilan manajemen, akhirnya para kuli tinta ini meminta penjelasan dari ketua LSM LPHM Cucuk Wahyurianto.
Cucuk mengatakan, “Terkait ganti rugi sawah atau beli tanah pihak pabrik janji satu minggu lagi. Terkait tenaga kerja akhir tahun pabrik akan tambah satu mesin lagi dan berjanji warga desa akan di utamakan sebagai tenaga kerja sekitar 100 orang. Poin ketiga Amdal dan perbaikan lingkungan pabrik berjanji satu minggu lagi akan menurunkan alat berat untuk normalisasi. Poin ke empat Terkait CSR dan kontribusi pihak pabrik menyatakan dalam waktu dekat bisa dilaksanakan. Pabrik akan melibatkan tiga desa untuk mengelola limbah atau potongan kasi board pabrik melalui BUMDes,” tandas Cucuk.
Selain itu apabila dalam waktu satu minggu pabrik ingkar lagi warga akan lakukan demo yang lebih besar lagi.
“Warga sepakat apabila dalam waktu seminggu, empat poin ini tidak ada penyelesaian atau realisasi maka warga siap demo lagi. Karena selama ini pabrik GRC Board dibawah naungan PT Bangun Perkasa Adhitama Sentra, selalu ingkar janji,” pungkas Ketua LSM LPHM Pandawa Cucuk Wahyurianto. (PraNews).